Feb 19, 2016

Pelita Hati yang Kerontang

Pelita Hati yang Kerontang Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1

3 Desember di bumi Jatisari
Awan hitam menyelimuti pagi itu. matahari seakan enggan menunjukkan kegagahan sinar putihnya. Nyanyian istiqomah burung pipit tak lagi terdengar di seantero telinga manusia, seakan mereka berjanji tuk puasa bersama. Adakah mereka tahu dan memberikan sinyal kedaruratan akan terjadinya peristiwa yang mendukakan salah satu madrasah di bumi ini.

Ya… mereka tahu akan pagi yang mendukakan setiap insan. karena pada pagi itu Niwa sang wanita sholehah nan sabar dipanggil sang pemilik cinta dan kesabaran yang sesungguhnya. Tak begitu lama Niwa ku kenal, namun kepribadian yang begitu mengasyikkan dan berbeda banyak dengan kebanyakan pribadi orang sekarang serta selalu memberikan nasehat bagi insan yang berpikir.

Ingat benar Aku disaat Niwa dengan semangat membonceng adiknya ke rumahku untuk mengumpulkan tugas tik yang menurut sebagian besar siswaku begitu kompleks dan merepotkan hingga menghabiskan waktu bersantainya.
Aku pun bertanya kepada dia “Ni, apakah kamu capek mengerjakan ini semua…?”
Niwa dengan senyum manisnya menjawab “ah, tidak kok Kak, ini tugas dan kewajiban saya sebagai siswa yang ingin bisa.”
Ya… ingin bisa. itulah jawaban yang begitu penuh makna. Aku pun terenyah ketika tahu bahwa Niwa adalah gadis yang mengidap penyakit dalam yang kapan saja bisa merengut jiwanya. Niwa kau begitu kuat, walau penyakit kronis itu kau derita namun kau tak pernah
... baca selengkapnya di Pelita Hati yang Kerontang Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor Satu

Read more...

Feb 17, 2016

Biasa-Biasa Saja

Biasa-Biasa Saja Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1

Pernah suatu kali ada seorang pelatih olahraga dengan bersemangat berpidato di depan timnya: MUSUH DARI HEBAT ADALAH BAGUS! (the enemy of GREAT is GOOD)

Pernyataan sederhana itu mengandung kebijaksanaan yang luar biasa. Selama kita merasa puas dengan yang bagus, kita tidak akan pernah menjadi yang hebat.

Penulis Inggris, Somerset Maugham, pernah berkata, "Yang menarik dari kehidupan adalah jika anda menginginkan hanya yang terbaik, biasanya anda akan mendapatkannya."

Sebaliknya juga benar. Jika anda menginginkan kehidupan yang biasa-biasa atau seadanya, anda juga akan mencapainya.

Sejumlah orang menjalani kehidupan tanpa menyadari adanya "alasan" yang membebani mereka. Beberapa orang lain menyadarinya, tetapi terus memelihara "alasan" tersebut.

Mengapa? Karena "alasan" tersebut memberikan zona nyaman, dimana pencapaian seadanya bisa diterima umum.

Mereka dengan rela memelihara berbagai "alasan" tersebut karena hal itu memungkinkan mereka menyerahkan tanggung jawab atas kesuksesan mereka kepada orang lain, sekaligus menimpakan kesalahan atas kegagalan mereka pada orang lain.

Mereka punya alasan "yang masuk akal" untuk setiap hal dalam kehidupan mereka.

Tetapi, jika kita tiba-tiba tidak memiliki alasan apa pun untuk membenarkan pencapaian kita yang seadanya, han
... baca selengkapnya di Biasa-Biasa Saja Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor Satu

Read more...

Feb 15, 2016

Ludah Untuk Si Cermin

Ludah Untuk Si Cermin Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1

Matahari pagi seperti menjadikan kulit si Hari kecil memerah. Ternyata bukan karena terik surya, tapi di pagi itu raut wajah kekecewaan dan kekesalan terlihat jelas menemani setiap langkahnya yang juga tergesa-gesa.

Hari adalah pendengar setia keluh kesah orang lain. Ketika temannya mengadukan air mata dan kemarahan, ia siap menjadi sandaran dan mencoba memberikan ketenangan. Ketika terlihat putus asa ia mencoba memberikan semangat. Ketika saatnya kebahagiaan ia masih ada sampai suara itupun terdengar lelah menceritakannya. Kepercayaan sangat berharga, adalah bagian dari semangat hidup untuknya. Masalah yang hinggap padanya seakan berkurang bahkan tak harus ia ceritakan, hanya dengan mendengarkan orang lain. Tapi Hari kecilpun tetaplah manusia biasa, sepi kadang menggerogotinya. Ketika tak ada seorangpun yang menyapa walau hanya dengan pesan singkat. Ia mencoba mengirim beberapa kata dan berharap ada siapa yang akan membalas pesan itu.

“mungkin sebentar lagi, mungkin sebentar lagi…”, satu, dua, tiga hari ia melakukan itu tapi hasilnya tetap sama, tak ada seorangpun yang membalas
... baca selengkapnya di Ludah Untuk Si Cermin Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor Satu

Read more...

Satirung Peseg

Satirung Peseg Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1

“emakkk… huhuhu”, irung yang masih mengenakan seragam sekolahnya itu berlari menghampiri emak di dapur. Ia memeluk emak yang sedang mengulek bumbu.
“ada apa toh nduk. Kok kamu nangis lagi”, tanya emak santai dan masih mengulek bumbu di dapur.
“emak, aku dihina lagi”, eluh irung. Ia menangis. Emak berhenti mengulek. Ia membalikkan badan.
“sudahlah nduk… ndak usah dipikirin. Lagian nanti mereka juga bosen-bosen sendiri. Kamu tutup kuping aja. Pura-pura ndak tahu”, emak membelai lembut rambut irung yang mengembang dan kriting itu.
“ahhh… Mereka nggak akan bosen hina irung. Buktinya, dari awal mos sampai saat ini, irung masih saja tetap jadi bahan tertawaan. Irung benci sama mereka. Irung benci nama irung. Irung pengen ganti nama. Irung benci mata belok irung. Irung benci rambut ini. Irung benci warna kulit irung yang persis seperti orang habis nyelam di lumpur. Pokoknya irung benci sama diri irung. Emak, emak kenapa sih dulu ngasih irung nama jelek kayak gini. Ini itu beban buat irung”, eluh irung di sela-sela isak tangisnya. Sesaat emak terdiam.
“terus kamu maunya gimana toh nduk”, emak menghela napas besar.
“irung mau ganti nama pokoknya. Irung nggak mau tau”

Irung berlari menuju kamarnya. Irung melemparkan diri ke tempat tidur. Ia tengkurap sanbil memeluk guling. Irung menangis.
“emak jahat. Emak nggak bisa ngerti irung. Nggak ada yang sayang sama irung
... baca selengkapnya di Satirung Peseg Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor Satu

Read more...

Feb 14, 2016

Bankir Cantik di KRL Ciujung

Bankir Cantik di KRL Ciujung Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1

Rabu sore 12 November saya naik KRL ekonomi AC Ciujung dari Tanah Abang menuju Serpong. Saya berdiri di gerbong paling belakang, dekat pintu. Ransel saya taruh di tempat bagasi, dan saya mencoba menyamankan diri dalam posisi berdiri. Kereta belum bergerak. Seorang perempuan muda yang duduk dekat saya berdiri asyik bertelepon. Rupanya dia memanggil temannya untuk datang ke gerbong tempat dia duduk. Dan tak lama kemudian datang seorang perempuan lain, dugaan saya usianya lebih tua. Yang datang ini mengenakan blazer warna kuning kunyit (saya nggak tahu, itu seragam atau bukan). Karena tak mendapat tempat duduk, pandatang baru ini berdiri di depan temannya, tepat di samping saya berdiri. Tepat pukul 17.10 kereta yang lumayan penuh, tidak terlalu berdesakan, meninggalkan Tanah Abang.

Tak lama kemudian kedua perempuan itu terlibat diskusi heboh, seolah tak ada orang lain di sekitarnya. Dari apa yang mereka diskusikan, saya menduga mereka bekerja di satu bank. Yang satu bercerita dengan bangga bahwa dalam beberapa hari terakhir dia panen nasabah deposito baru, dengan total angka ratusan miliar. Saya sepenuhnya percaya. Tadi pagi harian Kontan bercerita jumlah rekening tabungan dan deposito di atas dua miliar membengkak. Total
... baca selengkapnya di Bankir Cantik di KRL Ciujung Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor Satu

Read more...

Feb 13, 2016

Batang Gelagah

Batang Gelagah Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1

Sebatang gelagah di bibir sebuah telaga bening. Ia bergoyang meliuk ke sana ke mari menuruti irama hembusan angin sepoi. Ia cuman sebatang saja. Yang lain telah lama layu dan mati, sedangkan yang baru belum lagi muncul. Namun dalam kesendiriannya ia bergerak, ia meliuk tanpa keluh dan kesah.

Ketika ia menunduk, ia melihat bayangan dirinya di beningnya telaga biru, dirinya yang berada dalam hening namun tak merasa sepi. Ia melihat dirinya yang sedang menari penuh senyum bersama hembusan angin segar. Tak ada penonton yang memberikan tepukan meriah, tak ada suara sorakan gempita. Tak ada aku dan anda yang memperhatikannya. Namun ia tetap meliuk. Ia tetap menari. Ia menari untuk mensyukuri hadiah hari ini dan hari kemarin. Ia mempersembahkan tariannya hari ini buat hari esok.

Betapa sering aku menantikan orang lain memberikan kata-kata peneguhan yang tak pernah muncul. Betapa sering aku melimpahkan semua masyalahku pada sesuatu di luar diriku. Betapa aku sering lupa, kalau aku harus mengerti diriku sendiri lebih dari pada dimengerti oleh orang lain, bahwa aku harus mencintai diriku sendiri lebih dahulu sebelum aku dicintai orang lain. Aku harus belajar menari - seperti batang gelagah di bibir telaga itu - walau tak seorangpun bertepuk tangan memberikan sorakan.

Terima
... baca selengkapnya di Batang Gelagah Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor Satu

Read more...

Creative Destruction

Creative Destruction Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1

William R. Patterson, penulis bestseller berjudul The Baron Son, mengatakan, “Knowledge opens the door to many opportunities – pengetahuan membuka pintu ke berbagai kesempatan.” Saya jadi bertanya-tanya, adakah penanda utama abad ini yang perlu kita ketahui agar kita bisa menghadapinya dengan sebaik-baiknya?

Memikirkan hal ini saya ingat buku suntingan Rowan Gibson. Judulnya Rethinking The Future. Buku itu terbit setahun sebelum tutup abad yang lalu, jadi sudah berumur satu dasawarsa, tetapi banyak hal yang masih amat relevan.

Dalam buku itu disajikan beberapa tema yang amat inspiratif bagi kita sebagai individu, maupun sebagai representasi dari suatu lembaga, entah bisnis, kemasyarakatan, maupun pemerintahan. Di situ ada tokoh seperti Charles Handy dan Stephen Covey yang memikirkan kembali mengenai prinsip-prinsip dasar kita. Ada pula Michael Porter, CK Prahalad, Gary Hamel yang memikirkan ulang mengenai kompetisi. Ada Michael Hammer, Eli Goldblatt dan Peter Senge yang memikirkan kembali mengenai kemampuan kontrol kita di tengah kompleksitas. Ada mahaguru kepemimpinan Warren Benn
... baca selengkapnya di Creative Destruction Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor Satu

Read more...

Manusia-Manusia Trotoar

Manusia-Manusia Trotoar Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1

“Pak, Bu, Mbak! Tolongin ibuku, Mas! Kumohon! Aku nggak bohong.”
Orang-orang masih saja lalu lalang melewati trotoar depan minimarket itu. Seorang gadis kecil semakin keras menangis sambil memeluk ibunya. Wajah ibunya tampak pucat. Keringat dingin mengucur deras dari wajah si gadis kecil. Sedari tadi ia berteriak meminta tolong kepada manusia yang berjalan melewati mereka berdua.
Namun tak ada yang mendengar, tak ada yang mau peduli.

Malam semakin menyergap, menyeringai di sudut-sudut hari. Semakin lama semakin gelap, namun gadis kecil masih saja merengek meminta bantuan.
“Tolong! Siapa aja yang punya hati. Ibuku sakit. Tolong, Pak, Bu!”
Suaranya sedikit demi sedikit hilang di telan malam. Sayup-sayup terdengar gigi ibunya yang bergetar di buai dingin dalam dekapan malam. Gadis kecil itu pingsan, sudah sedari tadi pagi ia belum makan. Dan belum ada satupun manusia yang datang, hanya untuk sekedar bertanya “Ada apa?”
Ibunya sudah tak membuka matanya lagi, badannya dingin, wajahnya pucat, darahnya berhenti, jantungnya sudah tak berdetak…
‘DIA SUDAH MENINGGAL’

Sang ibu pergi dalam keheningan malam. Sementara gadis kecil tertidur menggigil memegang perutnya yang berbunyi, memaksa minta diisi makanan. Hanya lampu kota yang masih terang benderang. Semua tempat sudah gelap. Tak ada lagi manusia yang lewat, walau satupun.


... baca selengkapnya di Manusia-Manusia Trotoar Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor Satu

Read more...

Menghidupkan Patriotisme

Menghidupkan Patriotisme Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1

21 November 2005 – 06:34    (Andrie Wongso)   Diposting oleh: Editor

(Rate: 7.50 / 2 votes)

Dari satu episode sejarah hidup Sun Tzu, selain soal strategi perang, ada dua hal yang perlu kita garis bawahi. Pertama soal patriotisme atau kecintaan terhadap rakyat dan negara, dan kedua tentang pengorbanan. Dalam episode sejarah tersebut, dikisahkah tentang patriotisme yang tergambar dari pembelaan Raja Si terhadap nasib rakyat dan negerinya. Raja Si memang lemah, ceroboh, dan ini cacat bagi seorang pemimpin negara. Tapi kemuliaan yang dipertontonkan Raja Si adalah pembelaannya atas nasib rakyatnya di atas kepentingan keluarga dan pribadi. Dia rela mengorbankan kedua puteranya. Jika negara ingin eksis, kecintaan terhadap rakyat dan pengorbanan besar saja tidaklah cukup jika strateginya salah. Sementara Sun Tzu sebagai Panglima Perang menunjukkan kualitas integritasnya yang luar biasa. Berbeda dengan Raja Si yang berkorban sebagai akibat dari kecerobohannya, Sun Tzu berkorban demi strategi perangnya. Jika Raja Si b
... baca selengkapnya di Menghidupkan Patriotisme Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor Satu

Read more...

Feb 11, 2016

Impian Kayra

Impian Kayra Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1

Halo! Namaku Kayra. Aku lahir dalam keluarga kurang berada. Aku tidak bisa sekolah karena tidak bisa membayar buku-buku sekolah. Kehidupan ini tidak akan berlangsung lama, kok.

Pagi itu, aku bersiap-siap sambil membawa keranjang biru yang sudah reyot. Di atas keranjang itu, berjejeran makanan-makanan ringan untuk dijual. Upah ayah dan ibuku belum cukup membeli kebutuhan kami, maka aku dan adikku, Rio, juga ikut mencari nafkah.

Aku berjalan kaki menuju sebuah jalan raya, Jalan Setu Raya. Disana, aku mulai beraksi menjual makanan-makanan ringan yang aku bawa.
“Dibeli makanannya, dibeli!” aku mulai beraksi saat lampu merah menyala.
Aku memasuki sebuah metromini, lalu aku menjajakan makananku.
“Dik, beli!” teriak seseorang saat aku hampir menuruni metromini.
“Mau apa, Kak?” tanyaku sambil mendekati orang itu. Dia juga anak-anak, tapi mungkin lebih tua dari aku.
“Aku mau ini!” pinta kakak itu sambil menunjuk makanan yang dipilihnya. Makanan itu berkemasan besar dan isinya pun cukup banyak.
“Itu tiga ribu rupiah, Kak!” kataku sembari menyerahkan makanan yang dipilihnya.
“Ini uangnya, tidak usah kembalian, Dik!” jawab kakak itu. Dia menyerahkan uang lima ribu rupiah.
“Tidak usah, Kak, ini kembaliannya!” aku menyodorkan uang kembalian seharga dua ribu rupiah.
“Saya lebih ikhlas, Dik! Terim
... baca selengkapnya di Impian Kayra Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor Satu

Read more...

Feb 10, 2016

Wiro Sableng #166 : Kupu-Kupu Giok Ngarai Sianok

Wiro Sableng #166 : Kupu-Kupu Giok Ngarai Sianok Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1WIRO SABLENG

Pendekar Kapak Maut Naga Geni 212

Karya: Bastian Tito

Episode : KUPU-KUPU GIOK NGARAI SIANOK

"Anak gadis...Mulai saat ini namamu Puti Bungo Sekuntum. Julukanmu Ramo-Ramo Giok Ngarai Sianok atau Kupu-Kupu Giok Ngarai Sianok."Gadis Cina bernama Chia Swie Kim yang cantik itu tersenyum."Terima kasih Datuk........." Ketika ChiaSwie Kim hendak menyambung ucapannya datuk Marajo Sati memberi isyarat seraya berbisik. Ada manusia jahil mendekam di luar sana. Agaknya sudah sejak tadi dia mencuri dengar pembicaraan kita. Anak gadis, lekas ubah ujudmu menjadi kupu-kupu giok!" Dengan cepat Chia Swie Kim merubah diri menjadi kupu-kupu batu giok berwarna hijau kebiruan. Datuk Marajo Sati ambil kupu-kupu batu giok itu lalu meletakannya di dalam sebuah lekukan di dinding goa sebelah kiri.



SENJA itu angin dari arah laut bertiup lebih kencang dari biasanya. Daun-daun pohon kelapa mengeluarkan suara gemerisik berkepanjangan.

Di pondok kayu kediamannya di satu lereng bukit Sutan Panduko Alam yang baru saja menyelesaikan shalat Magrib tengah berzikir khidmat ketika hidungnya mencium bau angin yang men
... baca selengkapnya di Wiro Sableng #166 : Kupu-Kupu Giok Ngarai Sianok Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor Satu

Read more...

Feb 8, 2016

Dad Is My Hero

Dad Is My Hero Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1

Aku bernama Sherilla Cintyana. Aku mempunyai seorang Dad. Mom-ku sudah 3 tahun lalu meninggal. Dad-ku sangat menyayangiku. Ia sangat setia mengurusku. Tapi, Dad-ku juga selalu mengajariku disiplin. Menurutku aku nggak perlu disiplin. Karena besar nanti kan aku pasti bisa disiplin. Tapi, Dad-ku tetap sabar mengajariku.

Suatu hari, pulang sekolah aku membuka pintu tanpa mengucap salam. Ayahku langsung menasehatiku, “Cin, kalau kamu mau masuk rumah ucap salam dulu dong”
“Dad, kalau aku mau masuk tanpa salam bukan berarti Dad nggak tahu aku yang masuk kan” kataku.
“Tapi kan biar disiplin dan kamu bisa sopan” kata Dad-ku.
“Lagi-lagi disiplin, Lagi-lagi disiplin, Dad kalau Cintya sudah besar Cintya kan bisa disiplin, sopan, ramah seperti keinginan ayah” kataku pada ayah.

Aku pun masuk kamarku. Ayahku hanya menggelengkan kepala melihatku. Aku pun mengambil buku merah mudaku dengan gambar kupu-kupu. Bisa dibilang itu diaryku. Aku pun mengisinya.... baca selengkapnya di Dad Is My Hero Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor Satu

Read more...

Feb 5, 2016

Suara Sumbang

Suara Sumbang Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1

Matahari siang ini masih saja terik seperti biasanya, rasanya hanya beberapa jengkal saja dari kepala. Keadaan ini membuat kerongkonganku kering kerontang sehingga memaksa tubuhku untuk dipenuhi haknya. Kuputuskan untuk rehat sejenak di pos satpam sebuah restoran yang sering kulewati. Karena satpam yang menjaga tersebut sudah lama mengenaliku, jadi mudah saja bagiku untuk mendapat ijin darinya.

“Siang ini kita makan apa ya?” seloroh seorang lelaki berdasi kepada kedua rekan sejawatnya ketika turun dari mobil jeep hitam yang mereka kendarai.
“Saya tahu restoran Jepang yang menyajikan makanan lezat di sekitar sini, beberapa minggu lalu saya pernah mencobanya.” Jawab rekannya sambil membetulkan letak kaca mata minusnya.
“Baiklah kalau begitu, kita akan makan siang di sana” sahut rekan lainnya.

Setelah memarkirkan mobil, bapak-bapak yang diperkirakan berprofesi sebagai pejabat tersebut berjalan bersama menuju restoran yang dimaksud sambil membicarakan berbagai hal. Birokrasi, manipulasi, paradigma, otoritas, eksploitasi dan sederet istilah-istilah asing yang mereka lontarkan entah apa artinya aku tak tahu atau lebih tepatnya aku tak mau tahu apa maksud dari istilah-istilah yang mereka bicarakan itu. Yang terpenting bagiku sekarang
... baca selengkapnya di Suara Sumbang Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor Satu

Read more...

  © Blogger templates Psi by Ourblogtemplates.com 2010 ; abuhz's Profile on Ping.sg

Back to TOP